Review Angkara Murka: Atmosfer Sunyi dan Ketegangan yang Mengikat
Reskia Ekasari - Rabu, 28 Mei 2025 08:15 WIB
Bosan nonton horor yang kebanyakan jumpscare? Kalau begitu, kamu wajib nonton Angkara Murka.
Film yang menandai debut sutradara Eden Junjung ini membangun ketegangan dengan cara yang beda. Sejak awal film atmosfer yang sunyi dan minim dialog membuat penonton lebih hanyut dalam misteri.
Kisahnya mengikuti perjalanan Ambar dalam mengungkap kebenaran mengenai kasus hilangnya Jarot, sang suami. Dalam usahanya, Ambar bekerja di lokasi tambang yang sama dengan tempat suaminya menghilang.
Namun, berbagai teror tidak kasatmata segera menyambutnya. Perjalanan Ambar juga membawanya pada rahasia kelam yang lama terpendam.
Biar makin penasaran, simak dulu yuk ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari film Angkara Murka.
Review Angkara Murka
Penulisan cerita Angkara Murka dilakukan oleh Eden Junjung, yang mana juga debut sebagai sutradara melalui film ini. Berikut berbagai hal yang patut kita soroti dari film garapan Eden:
1. Penyajian Horor dengan Pendekatan Berbeda
Seperti sempat disinggung sebelumnya, film ini menggunakan pendekatan yang berbeda dari kebanyakan horor thriller. Eden membangun ketegangan secara perlahan dengan atmosfer yang sunyi tapi mencekam.
Penonton langsung diajak masuk ke inti cerita tanpa basa-basi. Meskipun penjelasan latar belakang karakter lebih minim, penonton tetap bisa mengikuti alur dengan pembangunan misteri secara konsisten.
2. Nuansa Ambigu yang Menghanyutkan
Sentuhan horor psikologis semakin terasa berkat visual yang dominan gelap. Ketegangan meningkat secara bertahap dengan detail visual seperti bayangan samar dan suara aneh.
Nuansa ambigu ini tidak hanya berasal dari visual, tapi juga dari para karakter. Dalam film ini, semua karakter terlihat menyembunyikan sesuatu.
Unsur abu-abu dari tiap karakter membuat penonton lebih terikat dengan misteri hingga ikut menebak-nebak.
3. Akting yang Terkendali
Akting dari para pemeran film Angkara Murka patut mendapatkan acungan jempol.
Semua aktor menampilkan akting yang natural dan terkendali. Alhasil, tidak ada karakter yang lebih menonjol, tapi justru pas untuk menjaga intensitas dalam dunia suram dan penuh misteri.
4. Mengangkat Sosial dan Lingkungan
Film ini tidak hanya sekedar menawarkan kisah seram, tapi juga menyoroti sejumlah isu penting terkait bidang sosial dan lingkungan.
Mulai dari ketimpangan gender yang dialami pekerja wanita, keserakahan yang memicu kekerasan, hingga eksploitasi pekerja. Film ini juga menyinggung tentang kerusakan lingkungan akibat aktivitas penambangan.
5. Klimaks Kurang Maksimal
Bagian klimaks dari Angkara Murka terasa kurang mengena. Potensi klimaks yang menampilkan pertarungan brutal justru berakhir canggung.
Penyebabnya karena pengarahan Eden yang kurang piawai dalam adegan bertempo tinggi. Alhasil, adegan yang seharusnya penuh aksi epik menjadi terasa kikuk.
Angkara Murka bisa terasa terlalu lambat bagi penyuka horor yang penuh adegan seram. Namun, kengerian film masih tersisa hingga lama setelah usai nonton. Film ini sudah tayang sejak 22 Mei 2025, jadi kamu bisa menonton kisah lengkapnya.