Review Film Blue Beetle: Seru, Haru, dan Menyenangkan!

Seekor kumbang alien memilih seorang lulusan perguruan tinggi bernama Jaime Reyes (Xolo Maridueña) untuk menjadi inang simbiotiknya. Ia menganugerahi remaja ini dengan setelan baju besi yang memiliki kekuatan luar biasa dan tak terduga, yang selamanya mengubah takdirnya menjadi pahlawan super yang dikenal dengan nama Blue Beetle.

Kisah di atas tersaji dalam produksi terbaru Warner Bros. Pictures berjudul Blue Beetle. Menurut penulis, layar lebar yang disutradarai oleh Angel Manuel Soto ini tampil cukup baik, terutama sebagai film yang menceritakan kisah asli (origin story) seorang remaja bertansformasi menjadi jagoan super.

Ya, sobat teater akan ditunjukkan bagaimana proses transformasi Reyes mulai dari segi fisik hingga emosinya. Blue Beetle juga memiliki keseluruhan cerita yang solid, seru dan menyenangkan tanpa harus banyak memberikan "fan service" kepada para penontonnya, terutama bagi sobat teater penggemar superhero DC.

Proses pengenalan karakternya juga tak berbelit-belit. Ini seperti menonton gabungan beberapa origin story dari karakter superhero lain, tapi dengan cara yang lebih lugas. Bahkan, bukan hal yang mustahil ketika menonton Blue Beetle malah membuat sobat teater teringat dengan seorang superhero Marvel karena memiliki beberapa kemiripan dari segi plot-plotnya. Siapa dia? Silakan tonton sendiri ya!

Meski begitu, menurut penulis, Blue Beetle tetap berhasil memainkan emosi penonton dengan caranya sendiri tanpa harus mirip dengan Supehero Marvel tersebut. Sobat teater dijamin akan terhibur dan tertawa terbahak-bahak kala mendengar celetukan dari beberapa karakter keluarga Reyes.  

Tapi di sisi lain, sobat teater juga bakal dibuat meneteskan air mata dengan kisah hidup mereka. Blue Beetle adalah adalah contoh salah satu film superhero dengan tema keluarga yang akan relate ke banyak penontonnya.

Selain itu, yang juga menarik dari Blue Beetle adalah isu imigran yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Reyes dan keluarganya. Sangat terasa sekali bagaimana perjuangan para pekerja kerah biru melawan war-mongering corporate yang amat kapitalistik di film ini.