Review Omniscient Reader: The Prophecy, Kembalinya Lee Min Hoo ke Layar Lebar
Yurinda - Selasa, 5 Agustus 2025 08:19 WIB
Drama dan film Korea masih menjadi salah satu yang sangat digandrungi masyarakat Indonesia. Kali ini, Negeri Ginseng merilis Omniscient Reader: The Prophecy adalah adaptasi layar lebar dari novel dan webtoon Korea populer Omniscient Reader’s Viewpoint karya Sing Shong. Disutradarai oleh Kim Byung‑woo dan diproduksi oleh Realies Pictures, film ini tayang pada 30 Juli 2025.
Cerita di film ini bermula ketika Kim Dok‑ja (Ahn Hyo‑seop), seorang pegawai kantoran biasa yang telah membaca novel Three Ways to Survive the Apocalypse selama sekitar sepuluh tahun, tiba‑tiba melihat dunia nyata berubah sesuai alur cerita pada novel yang dibacanya. Menariknya, ia menjadi satu‑satunya orang yang tahu akhir dari cerita dan harus mencegah kehancuran umat manusia.
Dengan pengetahuan cerita, Dok‑ja membentuk aliansi dengan tokoh utama novel, Yoo Joong‑hyuk (Lee Min‑ho), regresor dengan kekuatan luar biasa yang mampu kembali hidup setiap kali menghadapi kematian. Bersama rekan lainnya, Yoo Sang‑ah (Chae Soo‑bin), Lee Hyun‑sung (Shin Seung‑ho), Jung Hee‑won (Nana), Lee Ji‑hye (Jisoo), dan Lee Gil‑young (Kwon Eun‑seong), mereka menghadapi skenario bertahan hidup penuh monster dan moral dilematis.
Trailer dan poster karakter terbaru menampilkan visual intens dan karakter yang emosional: Dok‑ja dengan pandangan tegang, Joong‑hyuk yang dingin tetapi penuh tekad, dan Ji‑hye sang prajurit tangguh yang mengingatkan “hanya yang kuat bertahan” .
Sinematografer Jun Hey‑jin memperkuat suasana post‑apokaliptik dengan CGI efek tinggi dan adegan sinematik ala game. Namun, kritik menyebut efek visual tersebut kurang halus dibanding film Korea lainnya, serta plot yang kurang jelas dan kehilangan identitas novel asli.
Bagi penonton, film Omniscient Reader: The Prophecy menawarkan pengalaman isekai dan aksi yang cepat dan mudah diikuti. Plot disampaikan efisien, dunia baru diperkenalkan tanpa banyak eksposisi yang membebani.
Meski begitu, bagi fans fanatik webtoon dan novel, film ini justru menuai banyak komentar. Banyak elemen penting seperti kemampuan “omniscient reader”, “bookmark”, dan konflik batin karakter dikurangi atau diubah. Hubungan emosional antara Dok‑ja dan ibunya juga tampak lembek, kehilangan kedalaman yang sangat khas dari karya aslinya.
Omniscient Reader: The Prophecy merupakan film adaptasi ambisius yang menyuguhkan aksi visual dan premis isekai yang menarik. Untuk penonton baru, film ini bisa menjadi pintu masuk yang efektif ke dunia “ORV”, dengan tempo cepat dan konflik fantasi yang menarik.
Namun bagi penggemar cerita aslinya, film adaptasi ini terasa terburu-buru dan kehilangan detail penting dari novel. Film terasa seperti versi visual dari karya yang kehilangan esensi. Meskipun demikian, Omniscient Reader: The Prophecy tetap layak ditonton jika Anda mencari tontonan sci‑fi fantasi dengan wajah-wajah Korea ternama dan konsep cerita yang berbeda.